Resensi Novel Anak Sejuta Bintang

Oleh : Shenaz Nasywa Alifa


• Identitas Buku:
Judul buku: Anak Sejuta Bintang
Pengarang: Akmal Nasery
Penerbit: Expose
Tahun terbit: 2012
Kota terbit: Jakarta
Jumlah halaman: 403 halaman





• Ulasan
        Novel anak sejuta bintang merupakan novel yang menceritakan tentang masa kecil Aburizal Bakrie, atau mempunyai sapaan cilik yaitu Ical. Orangtua Ical adalah Ahmad Bakrie dan Roosniah.

        Keluarga Ical sangat harmonis. Mereka hangat dan terbuka. Ayah Ical atau Bakrie merupakan seorang pengusaha yang sukses. Dia mempunyai banyak kenalan, dan mempunyai prinsip 'pengusaha tidam boleh dekat dengan penguasa'. Pernah perusahaan Bakrie mengalami kebangkrutan, namun Bakrie dapat memulainya lagi dari nol. Sehingga Ical tumbuh di kalangan keluarga yang lumayan berkecukupan namun tidak membuat dirinya sombong.

        Ketika keluarga Ical akan membeli sebuah vila dan rumah. Anak mereka yang baru lahir, yaitu August meninggal dunia beberapa hari setelah lahir. Bakrie dan Roosniah merasa terpukul. Sehingga, Bakrie pun pada saat itu merasa tidak bersemangat lagi dalam mengurus perusahaannya. Belum hilang rasa dukanya, Ical dan Odi mengalami penyakit Asma yang akut. Sehingga pada saat liburan, mereka harus menginap di vila di daerah Cipanas, agar Ical dan Odi dapat menghirup udara segar.

         Saat Ical masuk TK, dia mengenal banyak teman baru. Ical lebih menyukai pelajaran berhitung, daripada harus bernyanyi. Setiap ajaran baru, pasti ada saja murid baru yang masuk kelas Ical sehingga pertemanan Ical pun semakin luas. Namun sayangnya, berjalannya waktu Ical harus kehilangan dua orang temannya akibat meninggal.

        Ical pun naik kelas ke tingkat SD. Dia termasuk siswa yang aktif dan pintar. Dia mengikuti klub sepak bola dan pernah mengalami kekalahan yang berat yang menyebabkan Ical benar benar terpuruk, walaupun Ical hanya menjadi pemain cadangan dan tidak sempat bermain. Ical sempat tidak mau lagi untuk bermain sepak bola. Namun, karena gurunya setia untuk menyemangatinya, Ical pun ikut bertanding lagi. Walaupun tidak menang, Ical sudah bersyukur karena skor perlawanan mereka sudah meningkat dari sebelumnya.

Saat SD, Ical selalu mendapat peringkat 1 dari kelas 1 hingga 5. Tetapi, pada saat pengumuman terakhir dia kelas 6, Ical tidak berhasil mempertahankan posisinya. Ia kalah dengan teman kelasnya sendiri, Ical meraih peringkat 2. Ical merasa sangat sedih, bahkan dia mengacuhkan adiknya sendiri. Melihat itu, Bakrie sebagai orang tuanya menghibue Ical dengan mengajaknya liburan. Pada saat malam, Bakrie mengajak Ical untuk berbincang sembari melihat bintang. Bakrie menyemangati Ical. Ical pun lumayan terbangkit lagi setelah Bakrie nasehati. Bakrie bilang, bintang bintang dilangit itu adalah orang orang yang selalu membantu Ical. Ical pun berkata, 'Tapi dari sejuta bintang tadi, ada bintang yang papa lupa sebutkan. Papa dan mama merupakan bintang yang paling terang dalam kehidupan Ical'

Novel ini sangat bagus, dan berperan besar dalam cara orang tua mendidik anaknya dengan baik. Orang tua Ical tidak terkesan menggurui, namun lebih mencontohkan perilaku baik sehingga lebih mudah ditiru oleh anak anaknya. Namun, di novel ini terlalu banyak tokoh, sehingga menyukitkan pembaca untuk mengingatnya, seperti teman teman Ical pada saat sekolah.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog