Resensi Novel Anak Semua Bangsa

Oleh Talitha Safa Anagata Kamilah

Identitas buku:
judul: Anak Semua Bangsa 
pengarang: Pramoedya Ananta Toer
penerbit: Lentera Dipantara
tahun terbit: 1980
kota terbit: Jakarta Timur,Indonesia
jumlah halaman: 547 halaman

Orientasi:
Anak Semua Bangsa adalah buku karya Pramoedya Ananta Toer,buku ini ditulis pada tahun 1975,saat sang penulis sedang berada dalam tahanan penjajah di Pulau Buru.Buku ini mengisahkan kondisi bangsa Indonesia pada tahun 1898 sampai tahun 1918,saat bangsa Indonesia masih dibawah jajahan bangsa Eropa dan merupakan awal dari kebangkitan Nasional.

Sinopsis:
Buku ini menceritakan tentang Minke seorang pemuda yang sedang berduka,setelah mendapat kabar bahwa istrinya Annelies,sudah meninggal di Belanda.Buku ini,menggambarkan kondisi rakyat Indonesia yang menderita akibat kekejaman Belanda,saat diberlakukan nya sistem tanam paksa oleh penjajah yang kemudian hasil tani nya akan diberikan secara cuma cuma kepada pabrik gula yang didirikan bangsa Eropa,tidak hanya tanam paksa,para penjajah juga merampas seluruh harta benda,bahkan anak istri mereka sekalipun.

Minke dan ibunya sering ditahan untuk tidak keluar rumah selama beberapa hari oleh penjajah,hingga pada akhirnya ibu nya menyadarkan Minke bahwa watak bangsa penjajah,sangat jahat dan licik.Berilmu tinggi tetapi perilaku mereka amat sangat buruk,jika penjajah berbuat baik kepada rakyat pribumi,pasti ada maksud tertentu,yang pastinya akan merugikan bangsa Indonesia.Hal tersebut membuat Minke ingin bangkit dari keterpurukan,ia mencoba menulis surat kabar kepada seluruh rakyat akan tetapi selalu di tolak oleh Belanda.

Analisis:
Buku ini menceritakan tentang perjalanan Minke,serta tokoh tokoh yang lain,yang berupaya untuk mengenal bangsa sendiri,untuk menemukan cara agar bisa terbebas dari penjajah,mereka begitu benci dengan penjajah dari bangsa Eropa,dan berusaha mengalahkannya.Untuk penokohan sang penulis tidak menunjukkan sifat sifat tokoh secara terperinci.

Evaluasi:
Buku ini sangat menarik,dan memiliki penulisan bahasa yang dalam,serta mengandung pesan moral tersendiri,dimana hidup tidak boleh statis,dan harus berkembang dan berkembang.Selain penulisan bahasanya yang sangat dalam,juga sangat tinggi,sehingga kurang mudah untuk dipahami













Comments

  1. Ini tulisannya belum selesai? Jadi penasaran ceritanya

    ReplyDelete
  2. Strukturnya lengkap, isi dari strukturnya mudah dipahami

    ReplyDelete
  3. Kak nilai2 yg terkandung dalam novel anak semua bangsa apa aja ya..??

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog