Presensi Novel Harry Potter and the Order of Phoenix

Harry Potter and the Order Of Phoenix
Oleh: Bimo Arya Bhagawanta

*Identitas buku*
Judul: Harry Potter and the Order of      the Phoenix
Pengarang: J. K. Rowling
Tahun terbit: 2004
Tebal halaman: 1200 Halaman
Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama 

*Orientasi*
Harry Potter adalah penyihir yang bersekolah di Hogwarts, dan berasrama di asrama Gryffindor pada tahun kelimanya mendapat fitnah dari koran penyihir daily prophet sebagai pembual tentang bangkitnya Voldemort. Pada akhirnya ia kehilangan orang yang sangat disayanginya.

*Sinopsis*
Pada saat liburan musim panas saat sore, ia dan Dudley dikejar domentor, karena terpaksa, Harry menggunakan mantra patronus untuk mengusir para domentor. Setelah kejadian itu, Dudley menjadi sedikit gila. Setelah Dudley kembali normal, Harry bercerita bahwa mereka dikejar dua domentor. Setelah itu, keluarga Dursley pergi sebentar. Sementara itu, Harry dijemput oleh orde Phoenix ke markas besar mereka. Disana Harry bertemu Sirius, keluarga Weasley, dan Harmione. Pada suatu hari, mereka mendapat surat, lalu Ron, dan Hermione menerima lencana prefek. Ron mendapatkan sapu terbang. Saat di Hogwarts Expres, Harry Potter, Nevile Longbotom, dan Ginny Weasley duduk di kompartemen Luna Lovegood atau yang biasa disebut Loony Lovegood. Teman Tingkat Ginny dari asrama Ravenclaw. Luna adalah anak dari editor majalah "The Quibbler" yang sedang dibaca Luna dengan terbalik. Saat itu, Nevile menunjukan tanaman "Mimbulus Mimbletonia", lalu Nevile menusinya dengan pena. Cairan hijau tua, kental, dan bau yang mengenai seluruh kompartemen. 
   Pada saat turun, Harry hanya melihat Profesor Grubbly-Plank kembali, dan tidak melihat Hagrid. Pada saat masuk aula untuk acara awal tahun yang diawali dengan sambutan topi seleksi asrama bagi siswa tahun pertama. Lalu Profesor Dumbledore memperkenalkan wanita pendek dengan leher pendek, dan wajah kodoknya yang disebut Profesor Dolores Umbridge sebagai guru pertahanan terhadap sihir hitam. Pada saat masuk asrama, mereka menghina Harry. Pada saat pelajaran Profesor Umbridge, beliau menjelaskan tentang OWL, dan memfitnah Harry, Harry membantahnya, lalu Harry terkena detensi. Detensi tersebut adalah menulis kalimat menggunakan pena kejam Prof. Umbridge. 
   Setelah itu, Harry menggunakan ruang kebutuhan untuk mendirikan, dan melatih "Laskar Dumbledore" untuk siap melawan Voldemort. Pelatihan mantra Patronus, Stupefy, dan mantra lainya.
   Pada suatu hari, laskar Dumbledore ditangkap Prof. Umbridge. Lalu, Hermione mengarang senjata rahasia Dumbledore. Saat dihutan terlarang, Umbridge mengejek Centaur, lalu ia dibawa pergi Centaur. 
   Lalu, Prof. Dumbledore menjadi kepala sekolah lagi. Lalu, saat Harry, dan teman temanya ke departemen Rahasia, ia dikepung oleh pelahap maut. Lalu, saat bertarung, mereka diselamatkan orde. Lalu, Sirius dibunuh Belatrix Lestrange. Lalu Lupin berusaha menenangkan Harry.

*Analisis*
   Kita harus berpikir kritis, berani, jujur, dan setia kawan. Serta bisa merelakan kepergian orang yang kita sayangi, dan bisa menghibur teman yang kesusahan.

*Evaluasi* 
   Buku ini lebih lengkap dibanding filmnya. Buku ini memiliki pesan moral, dan cerita yang menarik. Tetapi saat yang paling menyedihkan adalah saat Sirius Black meninggal. Saat yang menyebalkan adalah saat Prof. Umbridge menjadi kepala sekolah Hogwarts dan membuat dekrit yang dibuat buat.





   

Comments

  1. Ulasan ini cukup baik sehingga membuat buku ini terlihat sangat menarik dan dapat menarik . Namun ulasan ini terdapat kata kata yang cukup tidak dimengerti oleh si pembaca

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog