Rensensi Novel SHERLOCK LUPIN & AKU, Kawanan Si Nyonya Hitam

Oleh Dava Rizky Hidayatullah



Identitas Buku:
Judul: SHERLOCK,LUPIN & AKU, Kawanan Si Nyonya Hitam
Pengarang: IRENE ADLER
Penerbit: Penerbit Bhuara Ilmu Populer Kelompok Gramedia
Taun terbit: 2018
Tebal halaman: 270
Kota terbit: Jakarta

   Orientasi   
   
     Sherlock,Lupin dan Aku merupakan buku ke 1 karangan Irene Adler dan di terbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer pada tahun 2018 di Jakarta, sebelumnya Irene Adler sudah sering menulis buku yang mengisahkan dirinya sendiri, Sherlock dan Arsene Lupin.

Sinopsis

      Dalam novel ini dirinya yaitu Irene Adler sedang berlibur di Saint-Malo, tetapi dirinya tidak suka karena dalam perjalanan disiksa oleh pengawasan Ibunya dan Tuan Nelson, Orazio Nelson adalah kepala pelayan berkulit hitam di rumah keluarga Adler, dia jangkung dan sangat pendiam. Saat itu Irene bertemu anak laki laki yang bersandar di sebuah benteng yang terbuat dari batu yang tertata, di belakang tembik itu hanya terdapat laut, dia bernama Sherlock, Irene bertanya tanya kepadanya tetapi dia tidak menghiraukan Irene, dia memiliki pengamatan yang baik seperti detektif ketimbang Irene, lalu Sherlock mengajak Irene untuk bertemu temannya yang bernama Lupin, mereke mengajak Irene ke sebuah pulau kecil yang terdapat kantor seperti kastil yang bernama kantor tua Ashroft.

      Kasus pertama mereka di mulai, saat mereka ingin kembali, mereka menemukan kejutan berupa penemuan sebuah mayat yang terdampar di dekat pantai, dalam kantong si mayat, mereka menemukan batu batuan yang digunakan untuk menenggelamkan mayat dan terdapat surat berisi, "Laut akan menghapus kesalahanku, " semakin mengejutkan saat Irene ketakutan melihat sesosok berjubah yang mengawasi mereka dari hutan hutan gelap. Lain halnya dengan Sherlock dan Lupin yang lebih menampakan rasa penasaran dengan si mayat dan tidak menghiraukan si Irene.

      Sherlock dan Lupin merasa tertantang oleh penyelidikan kematian si mayat itu. Di sela-sela kehebohan desa dengan penemuan mayat ketiga anak ini pun beraksi dengan tenang supaya tidak memancing kecurigaan. Penemuan identitas, di tambah kegemparan akibat hilangnya kalung berlian milik Nyonya Martigny, menjadikan kasus semakin membingungkan, sangkaan adanya keterkaitan antara dua peristiwa yang terjadi dalam rentang waktu berdekatan, ini pun muncul.

     Sampai ketika, aktivitas penyelidikan ketiga bocah itu mengganggu sebuah kelompok yang sangat rahasia. Penyerangan pun terjadi dan menyebabkan Sherlock dan Lupin harus mengalami luka-luka lebam, untunglah mereka memiliki keahlian berkelahi. Berkat kejadian itu akhirnya celah terbuka, melalui salah satu pelaku pemukulan dijalanan yang di kenal oleh Lupin. Mereka pun mulai membuntuti Spirou hingga ke sebuah gedung tua dimana sebuah kelompok rahasia mengadakan pertemuan yang tertutup.

    Penyelidikan mereka bertiga pun menemukan titik  terang dan menjadi lebih mendebarkan karena adanya aksi kejar kejaran di atap rumah warga. Bahkan berlanjut dengan mulai terungkapnya misteri dibalik identitas si mayat. Alur penyelidikan berjalan lambat karena sering adanya peristiwa tentang keadaan keluarga masing masing tokoh. Namun jalan-jalan mereka dipantai, mendayung dilautan sampai ke rumah Ashcroft yang tua itu tetap mengasyikan dan hampir di lakukan setiap hari.

Analisi

      Novel ini sangat mengasyikan karena terdapat peritiwa yang harus di selesaikan oleh ketiga anak itu yaitu Sherlock,Lupin dan Irene dan penyelidikan mereka tatap berlanjut, alur novel ini terpotong potong.

Evaluasi

  Novel Sherlock, Lupin dan Aku menyajikan beberapa pelajaran dalam menyelidiki sesuatu dan tidak tugusah gusuh, bahasanya mudah di pahami, kekurangan bahwa novel tersebut bersifat sadis.




    

          

Comments

  1. Ulasan yang sangat bagus, singkat, padat, dan jelas yang membuat pembaca ulasan tertarik terhadap buku ini

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog