Resensi Buku Goosebumps Misteri Manusia Salju

Oleh : Abel Febrian Dadi


Identitas Buku : 

Judul : Goosebumps Misteri Manusia Salju
Pengarang : R.L. Stine
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2015
Kota terbit : Jakarta
Jumlah halaman : 157 

Orientasi :

Goosebumps merupakan buku karya R.L stine,  salah satunya adalah Misteri Manusia Salju. Buku ini adalah seri ke 38 nya.

Sinopsis :

Novel ini menceritakan tentang sepasang saudara yaitu Jordan dan Nicole, mereka tinggal di California, tepatnya di Pasadena. Disetiap tahunnya tempat tinggalnya selalu terpapar sinar matahari yang panas. Mereka berdua ingin sekali melihat dan menyentuh salju. Ayahnya adalah seorang fotografer, ayahnya suka sekali memotret semua yang ada di sekitarnya. Bahkan dirumahnya penuh dengan foto foto Jordan dan Nicole.

Pada suatu hari yang panas Jordan dan Nicole bermain dengan tetangganya, Jordan dan Nicole bermain di halaman belakang tetangganya, tiba tiba ayah Jordan datang dan mengatakan bahwa ia mendapat tugas untuk mencari monster manusia salju di Alaska. Ayahnya juga mengajak mereka berdua ikut ke Alaska. Jordan dan Nicole sangat senang mendengar kabar itu, mereka akhirnya dapat melihat salju.

Mereka bertiga berangkat ke Alaska menaiki pesawat. Sesampainya di Alaska mereka disambut oleh rekan kerja ayahnya yang bernama Arthur. Sebelum pergi menjelajah Alaska, mereka pergi ke restoran untuk mengisi perutnya yang lapar. Setelah makan, mereka pergi ke sebuah pondok. Pondok itulah yang akan digunakan untuk beristirahat.

Setelah itu mereka semua pergi menjelajah untuk mencari monster itu, barang barang mereka diletakkan di subuah kereta yang di tarik empat ekor anjing. Ditengah
perjalanan tiba tiba semua anjing menggonggong ketakutan. Arthur berkata ini adalah pertanda buruk, ada sesuatu didepan sana yang membuat anjing anjing ini ketakutan. Namun Ayah Jordan tetap bersikeras untuk melanjutkan perjalanan, setelah berdebat cukup lama, akhirnya mereka setuju untuk kembali ke pondok dan melanjutkan perjalanan besok.

Keesokan harinya Jordan dan Nicole mendengar suara dari samping pondok, ternyata itu adalah suara Arthur yang sedang cemas. Arthur mekihat sebuah jejak kaki besar disamping pondok. Arthur mengusulkan untuk segera meninggalkan pondok ini karena Manusia salju itu telah mengetahui kedatangan kita. Ternyata jejak kaki itu adalah jejak palsu, jejak itu dibuat oleh Jordan. Arthur sangat marah karena telah tertipu. Arthur sangat marah atas perbuatan Jordan.

Saat Ayah Jordan pergi menganbil gambar, Arthur pergi meninggalkan kami dengan semua perbekalan kami. Jordan dan Nicole berusaha untuk mengejar Arthur, namun ia bergerak sangat cepat. Namun Jordan dan Nicole tersesat, disekitar mereka hanya ada hamparan salju yang sangat luas. Kami mengikuti jejak kaki kami, namun tiba tiba turun hujan salju yang lebat. Perlahan jejak kaki kami hilang tertutup salju.

Mereka terjatuh kedalam lubang karena tertutup salju, mereka menemukan sebuah gua yang gelap. mereka memutuskan untuk masuk ke gua itu. Mereka menemukan sebuah mahluk mengerikan yang terperangkap didalam bongkahan es. Dan ternyata itu adalah Manusia Salju yang kami cari. Tapi kami tidak bisa keluar dari gua itu, karena jalan keluarnya tertutup oleh salju. Krakk terdengar seperti suara retakan, dan ternyata monster itu bangun dan keluar dari bongkahan es itu.

Kami dicengkramnya dan dibawalah kami ketempat yang sangat gelap, dan ternyata monster itu membawa kami berdua keluar dari gua. Monster itu menurunkan kami didekat pondok. Bergegaslah kami berlari untuk menemui ayah. Kami menceritakan apa yang terjadi saat ia tak ada, Arthur pergi dan membawa semua perbekalan. Dan kami menemukan manusia salju yang kita cari. Ayah dan kami pergi ke gua itu untuk melihat manusia salju itu. Namun anehnya kami melihat manusia salju itu terjebak didakam bongkahan es. Ayah memotretnya dan memasukkannya ke dalam peti yang kedap udara. Setelah memasukkannya, kami bergegas meminta agar dikirimkan bantuan helikopter.

Setelah sampai di Pasadena kami berdua berjemur di halaman belakang rumah, untuk menikamati udara panas Pasadena.
Ayah menyimpan manusia salju itu diruangan gelap yang sangat dingin. Kami menceritakan pengalaman kami di Alaska kepada tetangga kami. Dia tidak percaya bahwa kami membawa manusia salju itu ke sini, kami menunjukkannya ke teman kami, walaupun kami dilarang oleh ayah. Jordan menunjukkan monster itu kepada nya. Jordan mengambi bola salju di peti itu dan menunjukkannya ke tetangganya. Dia melemparkan bola itu ketubuh Nicole, seketika tubuhnya dingin dan membeku. Jordan berusaha mencairkan es ditubuh Nicole, namun semua usahanya gagal.

Jordan ingat bahwa tubuh monster itu sangat panas, Jordan berusaha membangunkan monster itu. Tiba tiba terdengar suara retakan es, monster itu bangun dan menatap kami. Lalu ia memeluk tubuh Nicole yang beku, dan perlahan es ditubuh Nicole mencair. Setelah semua es mencair, ia langsung berlari keluar dan melarikan diri. Monster itu berlari sangat cepat, sehingga kami tidak bisa mengejarnya. Jordan berniat untuk menyembunyikan bola salju itu didalam tanah. Setelah itu terdengar suara mobik ayah datang, mereka menceritakan hal yang terjadi. Ayahnya tidak marah, yang penting Jordan dan Nicole selamat. Ayahnya juga masih punya foto foto monster itu, foto itu bisa ditunjukan ke pada teman teman ilmuannya.

Namun saat foto foto itu disetak, tidak ada satupun foto manusia salju itu, hanya ada foto bongkahan es yang kosong. Ayah kebingungan kenapa hal itu bisa terjadi. Jordan melihat anak anak nakal menggali lubang bola salju itu, anak itu mengambilnya dan mengambik ancang ancang untuk melemparkannya ke temannya yang lain. Jordan berteriak "JANGANN !"
POKKK

Analisis :

Buku ini memberikan pelajaran yaitu kita tidak boleh mempermainkan orang lain apalagi dalam keadaan yang berbahaya. Selain itu, kita harus mematuhi perintah dan nasihat orang tua, karena nasihat orangtua adalah yang terbaik untuk kita.
Kita juga harus berhati hati dalam melakukan sesuatu agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

Evaluasi :

Buku ini menceritakan tentang kisah misteri, kisah kisah didalamnya bisa kita ambil sebagai pelajaran agar kita tidak melakukan kesalahan yang sama.



Nama : Abel Febrian Dadi
Kelas / No : VIII.8 / 01

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog