Resensi Novel Fantasteen "Hunted"

Oleh Najwa Arinta Pramesti 


Identitas Buku
  • Judul                       : Fantasteen "Hunted"
  • Pengarang             : Mahesi Moktikanana
  • Penerbit                 : DAR! Mizan Anggota                                           IKAPI PT Mizan Pustaka 
  • Tahun Terbit         : April 2015
  • Kota Terbit            : Kota Bandung
  • Jumlah Halaman : 148 halaman

Orientasi
     Novel "Hunted" ini termasuk ke dalam seri Fantasteen yang diterbitkan oleh DAR! Mizan pada tahun 2015. Novel remaja ini ditulis oleh Mahesi Moktikanana yang menceritakan tentang Yunda dan kawan-kawannya berpetualang untuk mencari Manusia Siwil lalu mengambil fotonya sebagai bukti bahwa Manusia Siwil benar-benar ada dan bukan sekedar mitos belaka.


Sinopsis
     Yunda menemukan album tua ketika sedang membersihkan gudang bersama keluarganya. Dalam album tersebut, Yunda menemukan foto-foto ayahnya ketika menyusuri Taman Nasional Meru Betiri, Jawa Timur. Saat itu anggota organisasi melakukan pelacakan Manusia Siwil. Yunda sangat penasaran akan Manusia Siwil itu.

     Sejak itu, Yunda mulai mencari tahu tentang Manusia Siwil dari internet dan tetap saja rasa penasarannya tidak terjawab semua. Menurut cerita ayah, Manusia Siwil adalah manusia kerdil dengan tinggi tidak lebih dari satu meter dapat dapat berlari sangat cepat apabila merasa dalam bahaya. Melihat rasa ingin tahu Yunda sangat besar, Ayah mengajak Yunda ke Meru Betiri saat liburan namun ayah tidak bisa berjanji. 

     Setelah selesai browsing internet, Yunda pergi ke bawah mencari ayahnya. Yunda bertanya apabila ayah memiliki teman yang pernah melihat Manusia Siwil. Ayah berkata bahwa Paman Fuad sepertinya pernah melihat. Saat bertemu, Paman Fuad bercerita bahwa ia tidak melihatnya namun Paman Heri pernah melihatnya. Dan saat bertemu, Paman Heri menjelaskan bahwa ia tidak melihatnya dengan jelas namun menjelaskan untuk mengumpan Manusia Siwil dengan pecahan gerabah. Yunda mengajak Paman Heri untuk ke Meru Betiri saat liburan. Di rumah Yunda mengirim pesan mengajak teman-temannya berlibur bersama dan mereka semua setuju.

     Saat liburan pun tiba, tapi Ayah tidak bisa mengantar mereka. Mereka terpaksa pergi hanya dengan Paman Heri. Perjalanannya cukup jauh dan menempuh waktu yang cukup lama. Sesampainya di rumah Paman Heri mereka langsung beristirahat dan bersiap-siap untuk petualangan esok hari.

     Paginya, Paman Heri menjelaskan bahwa ia tidak bisa membantu mereka mencari Manusia Siwil karena ada pekerjaan. Ia menyuruh Fadli untuk membantu mereka. Mereka mengalami hal-hal mengejutkan saat mencari Manusia Siwil. Seperti kaki Willy yang dililit ular dan Santi jatuh tersandung sehingga tangannya terluka. Namun mereka masih tetap tidak mau menyerah mencari. Sudah beberapa kali mereka gagal mengambil video atau foto Manusia Siwil sampai tidak terasa seminggu berlalu dan mereka kembali ke rumah Paman Heri.

     Sehari sebelum pulang, Mereka pergi ke pantai dekat rumah Paman Heri. Ajaibnya, mereka melihat segerombolan Manusia Siwil yang sedang berburu ikan dengan tombak. Mereka semua mulai mengeluarkan kamera masing-masing untuk memfoto dan merekam video. Suara kamera Dhian tak sengaja terdengar oleh Manusia Siwil. Alhasil mereka semua berlari pergi. Setelah itu Yunda dan kawan-kawannya kembali ke rumah Paman Heri karena hari sudah sore.

    Saat di rumah, mereka membuka kamera masing-masing untuk melihat fotonya. Mereka semua terkejut karena Manusia Siwil tadi sama sekali tidak tertangkap kamera. Mereka semua sangat heran namun memutuskan untuk memikirkannya esok hari saat perjalanan.

     Hari pulang tiba, mereka semua telah berkemas-kemas dan menaruh koper di mobil Paman Heri. Mereka mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih dengan Fadli yang akan tinggal di sana selama beberapa hari lagi. Saat diperjalanan mereka bercengkerama tentang petualangan mereka selama seminggu ini. Mereka juga saling bertanya akan mengapa Manusia Siwil tidak dapat ditangkap kamera. Namun Paman Heri hanya dapat memberikan jawaban yang seadanya saja.

     Mereka semua sampai di rumah Yunda. Paman Heri segera pamit untuk kembali ke rumahnya sendiri sedangkan teman-temannya Yunda dijemput orang tua masing-masing. Yunda pun membuat kesimpulan bahwa Manusia Siwil benar-benar ada. Mereka bukan makhluk gaib. Karena kecepatan larinya dan tubuhnya yang kecil, mereka susah ditangkap kamera namun pertanyaan yang masih belum sepenuhnya terjawab adalah mengapa belum ada yang berhasil menangkap foto Manusia Siwil hingga saat ini.


Analisis
    Novel ini memiliki tema yang unik. Cerita misteri sekaligus cerita petualangan. Alurnya tidak membingungkan dan tokoh-tokohnya memiliki karakter masing-masing.


Evaluasi
     Novel ini cukup asyik untuk dibaca terutama bagi remaja. Hanya saja judul dari novel ini kurang sesuai untuk menggambarkan ceritanya. Tapi selain itu, novel ini sudah bagus.
     

Comments

Popular posts from this blog